Hilangnya naskah TIB

Mutiara Zuhud - Letakkan dunia pada tanganmu dan akhirat pada hatimu

Hilangnya naskah asli Tuanku Imam Bonjol

Banyak pihak yang menulis mengenai Perang Paderi namun sumber primer tulisan pada umumnya berasal dari pihak imperialisme atau pihak non muslim yang berbeda sudut pandang dan kepentingannya. Salah satu sumber primer yang berasal dari orang Minang yang langsung mengalaminya adalah sebuah naskah yang berjudul Tuanku Imam Bonjol yang sempat ditemukan namun naskah aslinya hilang kembali sejak tahun 1991.

Berikut ini penelusuran dan penuturan  Suryadi (Dosen dan peneliti pada Dept. of Languages and Cultures of Southeast Asia and Oceania Leiden University, Belanda) dan pernah diterbitkan di Singgalang, 3 & 6 Desember 2006 dan Ranah Minang.Net, 4 Oktober 2006; kemudian dimuat pada  http://naskahkuno.blogspot.com/2007/02/siapakah-kini-yang-menyimpan-naskah.html atas izin dari penulisnya.

Berikut penuturannya

Sampai sekarang sudah banyak publikasi ilmiah mengenai Perang Paderi, di antaranya studi Muhammad Radjab (1958), Christine Dobbin (1983), dan Rusli Amran (1981, 1985), belum lagi puluhan artikel yang terbit di berbagai jurnal ilmiah terbitan dalam dan luar…

Lihat pos aslinya 4.841 kata lagi

Wasiat Imam Bonjol

Mutiara Zuhud - Letakkan dunia pada tanganmu dan akhirat pada hatimu

Perang Paderi adalah contoh akibat pembagian tauhid menjadi tiga

Banyak pihak yang menulis mengenai Perang Paderi namun sumber primer tulisan pada umumnya berasal dari pihak imperialisme atau pihak non muslim yang berbeda sudut pandang dan kepentingannya.

Salah satu sumber primer yang berasal dari orang Minang yang langsung mengalaminya adalah sebuah naskah yang berjudul Tuanku Imam Bonjol yang sempat ditemukan namun naskah aslinya hilang kembali sejak tahun 1991.

Jadi kalau ingin tahu tentang Perang Paderi dan tuanku Imam Bonjol, carilah informasi dari Memorie Tuanku Imam Bonjol (MTIB) sebagaimana yang telah dikutip pada http://mutiarazuhud.wordpress.com/2012/09/24/hilangnya-naskah-tib/

Dalam naskah Memorie Tuanku Imam Bonjol (MTIB)—lihat transliterasinya oleh Sjafnir Aboe Nain (Padang: PPIM, 2004), sebuah sumber pribumi yang penting mengenai Perang Paderi yang cenderung diabaikan para sejarawan selama ini, terurai penyesalan Tuanku Imam Bonjol atas perang Paderi dari tahun 1821 M s/d 1832 M

Di dalam MTIB terefleksi rasa penyesalan Tuanku Imam Bonjol atas tindakan Kaum Paderi…

Lihat pos aslinya 3.695 kata lagi

Kontrofersi paham Taimiyah

Mutiara Zuhud - Letakkan dunia pada tanganmu dan akhirat pada hatimu

Kontrofersi pemikiran Ibnu Taimiyah.

Oleh: Hamid Ja`far al-Qadri   ,  http://ibnujusup.multiply.com/journal/item/17/sosok_dan_pemikian_ibn_taimiyah

Pemikiran Ibnu Taimiyah sering menjadi ajang polemik di kalangan para Ulama, sejak zaman Ibnu Taimiyah sendiri, dan gara-gara itu dia sering keluar masuk penjara, terutama mengenai masalah-masalah Akidah dan Fiqih. Keberanian Ibnu Taimiyah ini tidak hanya berbeda dengan para ulama di zamannya, namun Ibnu Taimiyah juga sering menyalahi Ijma`. Itulah yang membuat ulama di zamannya geram pada Ibnu Taimiyah.

Pemikiran pertama yang menjadi kontrofersi terjadi pada tahun 698 H. Hal itu gara-gara satu fatwa yang dikenal dengan masalah hamawiah. Fatwa ini membuat Qadhi waktu itu turun tangan, yaitu Imamauddin al-Quzwaini. Qadhi itu memberi fatwa “Barang siapa yang mengambil pendapatnya Ibnu Taimiyah maka dia akan dita`zir.” Pada tahun 705 Ibnu Taimiyah kembali membikin heboh yang membuat dirinya kembali masuk penjara, dan pada tahun 709 dia dipindahkan ke Iskandariah, di sanapaun dia jaga mengeluarkan fatwa-fatwa aneh yang dipermasalahkan oleh ulama setempat…

Lihat pos aslinya 799 kata lagi

Diskusi Hang FM Batam

Mutiara Zuhud - Letakkan dunia pada tanganmu dan akhirat pada hatimu

Tanggapan terhadap diskusi ilmiah di Hang FM Batam

Telah kita dapat saksikan diskusi ilmiah antara mereka yang mengaku-aku sebagai salafi yakni ustadz Firanda dan ustadz Zainal Abidin dengan ustadz yang mewakili Aswaja yakni KH Idrus Ramli dan KH Thobary Syadzily  sebagaimana contoh video yang di upload pada http://www.youtube.com/watch?v=qebbU372NKo

Ustadz Firanda dan Ustadz Zainal Abidin adalah hasil pengajaran para ulama yang mengikuti ajaran atau pemahaman ulama Najed yakni Muhammad bin Abdul Wahhab sebagaimana informasi dari situs resmi mereka seperti pada https://saudiembassy.net/islam  berikut kutipannya,

“In the 18th century, a religious scholar of the central Najd, Muhammad bin Abdul Wahhab, joined forces with Muhammad bin Saud, the ruler of the town of Diriyah, to bring the Najd and the rest of Arabia back to the original and undefiled form of Islam”.

Ulama Najed mengingatkan kita kepada penduduk Najed yang mempunyai keunikan tersendiri karena mereka disebutkan dalam beberapa hadits untuk kita ambil hikmah atau…

Lihat pos aslinya 7.189 kata lagi

Tanya mana dalilnya

Mutiara Zuhud - Letakkan dunia pada tanganmu dan akhirat pada hatimu


Mereka yang melarang dengan pertanyaan mana dalilnya menunjukkan belum paham hukum taklifi

Mereka itu aneh, ketika mereka membuat status (tulisan) atau bahkan gambar (“meme”) di jejaring (media) sosial seperti Facebook untuk mencela umat Islam memperingati Maulid Nabi dan kita berikan tanggapan atau komentar lalu mereka hapus (delete) atau bahkan ditandai atau dilapori ke Facebook sebagai spam.

Padahal tanggapan atau komentar yang kami sampaikan hanyalah mengingatkan nubuat Rasulullah

Nubuat berasal dari bahasa Arab, “Nurbuwwah” yang berarti “cahaya kenabian”.

Pengertian nubuat adalah pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa masa akan datang maupun lampau yang diturunkan (diwahyukan) kepada para Nabi.

Apakah mereka mengingkari nubuat Rasulullah ?

Rasulullah memang telah menubuatkan bahwa kelak akan bermunculan orang-orang yang mengaku muslim namun melakukan kejahatan (dosa paling besar) terhadap umat Islam yakni mereka melarang (mengharamkan) hanya berdasarkan sebuah pertanyaan bukan berdasarkan dalil dari Al Qur’an dan Hadits.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ…

Lihat pos aslinya 6.886 kata lagi

Termasuk ghairu mahdhah

Mutiara Zuhud - Letakkan dunia pada tanganmu dan akhirat pada hatimu


Maulid Nabi termasuk ibadah ghairu mahdhah

Siapakah makhluk yang pertama kali merasa terganggu atau bersedih dan susah atas kelahiran Baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam ?

اعلم أن إبليس هو أول من انزعج من مولد النبي صلى الله عليه وسلم

Ketahuilah… Iblis adalah makhluk yang pertama kali bersedih dan susah atas kelahiran Baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam

جاء في الروض الأنف (2/ 93):

Termaktub di dalam kitab Al Raudl al Unf, juz 2 hal.93 :

Ketika dilahirkannya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, Iblis menjerit sejadi-jadinya

فكل من غاظه مولد النبي صلى الله عليه وسلم

Maka setiap orang yang marah, murka dengan kelahiran Baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam

وعلا صوته بالتحريم فهو على مذهب أستاذه إبليس…

Dan dengan suara lantangnya mengharamkan (Maulid Nabi), maka dia mengikuti madzhab gurunya, yakni Iblis

Salah satu penyebab mereka yang terjerumus menjadi pengikut Iblis adalah karena mereka terjerumus perbuatan menyekutukan Allah akibat mereka salah dalam berijtihad dan beristinbat…

Lihat pos aslinya 3.746 kata lagi

Debat Terbuka Ahlussunnah vs Salafy Wahabi: Apakah Allah berada di Langit?

Jundu Muhammad

Bismillah Ar-rahmaan Ar-rahiim.

Buku Pintar Berdebat dengan WahabiPada tahun 2009, saya pernah terlibat perdebatan sengit dengan seorang Ustadz Salafi berinisial AH di Surabaya. Beberapa bulan berikutnya saya berdebat lagi dengan Ustadz Salafi di Blitar. Ustadz tersebut berinisial AH pula, tetapi lain orang. Dalam perdebatan tersebut saya bertanya kepada AH: “Mengapa Anda meyakini bahwa Allah subhanahu wa ta‘ala ada di langit?”

Menanggapi pertanyaan saya, AH menyebutkan ayat-ayat al-Qur’an yang menurut asumsinya menunjukkan bahwa Allah subhanahu wa ta‘ala ada di langit. Lalu saya berkata: “Ayat-ayat yang Anda sebutkan tidak secara tegas menunjukkan bahwa Allah ada di langit. Karena kosa kata istawa, menurut para ulama memiliki 15 makna. Di samping itu, apabila Anda berargumentasi dengan ayat-ayat tersebut, maka argumen Anda dapat dipatahkan dengan ayat-ayat lain yang menunjukkan bahwa Allah subhanahu wa ta‘ala tidak ada di langit. Misalnya Allah subhanahu wa ta‘ala berfirman: “Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada.” (QS. al-Hadid : 4). Ayat ini…

Lihat pos aslinya 1.289 kata lagi

Jadi, Salafy Mana yang Kamu Pilih?

Jundu Muhammad

Bismillah Ar-rahmaan Ar-rahiim.

Tidak bisa di pungkiri dengan alasan apapun bahwa untuk mendapatkan kemurnian Agama Islam, haruslah mengikuti pemahaman salafus shalih, dalam hal ini sungguh sudah sangat di maklumi. Dan tidak perlu pula berhujan Ayat bergerimis Hadis dalam mendukung keyakinan ini. Namun metode mundur ke belakang itu bukan berarti menghambat langkah ke depan Ummat Islam untuk menyongsong masa depan dengan kehidupan yang terus bergelombang, beragam dan berubah.

Kalau langsung mengikuti pemahaman para salafush sholeh, apakah dengan jalan memutus mata rantai keilmuan para ‘Ulama sebagai pemegang tongkat estafet Risalah Nabi Muammad Shollallaah ‘alaih Wa Sallam akan menghantarkan kita ke Pemahamannya Mereka? lalu apa fungsinya imam 4 mazhab tersebut? apakah langsung merujuk kepada para sahabat, tanpa mengikuti mazhab-mazhab yang ada, dengan membaca saja hadits-hadits yang diriwayatkan oleh para sahabat, kemudian langsung bisa diamalkan?? Dengan tanpa memiliki ilmu yang cukup untuk menarik hukum dari hadist-hadist yang sekian banyak, juga tidak mampu membedakan mana…

Lihat pos aslinya 1.300 kata lagi

Diskusi Aswaja dengan Salafy Wahhaby tentang Adakah Bid’ah Hasanah

Jundu Muhammad

Bismillah Ar-rahmaan Ar-rahiim.

Berikut ini kami sajikan diskusi Aswaja dengan Salafy Wahaby di facebook, dengan mengangkat tema “Adakah bid’ah Hasanah?” yang ditulis di note (catatan) akunnya Ahmad Zubair as-Salafy. Dimana di dalam catatan tersebut, Ahmad Zubair berpendapat bahwasanya tidak ada yang namanya Bid’ah Hasanah. Dan dia menolak pendapat tentang pembagian bid’ah menjadi beberapa macam dengan berdalilkan dari sebuah riwayat tentang Sayyidina Umar radhiyallah ‘anhu yang mendirikan sholat tarawih secara berjamaah di bulan Ramadhan dan menganggap bahwa apa yang dilakukan Sayyidina Umar radhiyallah ‘anhu bukanlah bid’ah.

Berikut ini adalah note (catatan) yang ditulis oleh Ahmad Zubair di akun facebooknya:

Lihat pos aslinya 2 kata lagi